ilmu pelet dan pengasihan adalah ilmu menundukan lawan jenis agar tetarik kepada penggunanya. macam-macam ilmu pelet seperti: semar mesem, jaran goyang, dlsb adalah ilmu yang menggunakan piranti ghoib dari golongan khodam ( bangsa halus masa lalu hasil rasa cipta manusia) namun ini menurut paham agama islam sangat bertentangan dengan syariat.. ilmu pengasihan adalah ilmu yang menggunakan piranti bangsa jin, ini pun sebagian pendapat ulama mengatakan bertentangan syariat. lantas adakah ilmu pelet dan pengasiahan yang tidak melanggar norma dalam pandangan agama, jawabnya ada.. saat manusia biasa mendawamkan shalat 5 waktu dan tidak meninggalkan dzikir sesudah shalat (subhanalloh 33x, Alhamdulillah33x dan Alloh akbar33x) maka sesungguhnya manusia tersebut telah menguasai INTI dari pada ilmu pelet n pengasihan tanpa bantuan khodam mau pun bangsa jin.. langkah2 yg perlu dipehatikan untuk membangkitkan INTI dari pada ilmu tersebut adalah; perbaiki shalat terutama bacaan (surat) Alfatihan lalu luangkan waktu untuk dzikir dan berdoa, usahakan menjiwai bila ini telah dilaksanakan maka dengan sendirinya pelaku telah menguasai n membangkitkan inti dari pada ilmu pelet dan pengasiahan, setelah itu kita masuk dalam penggunaan ilmu tersebut; bila telah mendawam salat 5 waktu tanpa tertinggal selama 41 hari maka penggunaan adalah dengan membaca bismilahirahmannirrahim3x, solawat nabi3x tahan napas, lalu hembuskan napas pada orang yg dituju lalu berdoa kepada tuhan apa yg diinginkan atas orang tersebut. jangan lupa untuk selalu ramah kepada semua makhluk tuhan dan salalu sangka baik kepada tuhan
adsense
Rabu, 24 Oktober 2012
Selasa, 09 Oktober 2012
Inti Perbedaan Ilmu Gaib Dalam Islam Dan Aliran Kejawen
Aliran Islam Kejawen dan kemampuan mistiknya, pengertian mistik adalah kemampuan gaib atau biasa disebut ilmu gaib.
Ilmu Gaib adalah kemampuan melakukan sesuatu yang tidak wajar
melebihi kemampuan manusia biasa, sering juga disebut sebagai Ilmu
Metafisika, Ilmu Supranatural atau Ilmu Kebatinan karena menyangkut
hal-hal yang tidak nampak oleh mata.
Beberapa kalangan menganggap Ilmu Gaib sebagai suatu hal yang sakral,
keramat dan terlalu memuliakan orang yang memilikinya, bahkan
menganggap wali atau orang suci. Perlu diterangkan, bahwa keajaiban
atau karomah yang ada pada Wali (orang suci kekasih Tuhan) berbeda dengan Ilmu Gaib yang sedang kita pelajari.
Para wali tidak pernah mengharap mempunyai keajaiban tersebut. Karomah itu
datang atas kehendak Allah karena mereka adalah orang yang sangat taat kepada Tuhannya dan rendah hati. Sementara kita adalah orang yang meminta kepada
Allah agar melimpahakan kekuasaan-Nya untuk keperluan kita.
Dalam hasanah perkembangan Ilmu Gaib di Indonesia, kita mengenal dua
aliran utama yaitu Aliran Hikmah dan Aliran Kejawen. Aliran Hikmah
berkembang di kalangan pesantren dengan ciri khas doa/mantra yang murni
berbahasa Arab (kebanyakan bersumber dari Al-Quran). Sedangkan aliran
Kejawen yang ada sekarang sebetulnya sudah tidak murni kejawen lagi,
melainkan sudah bercampur dengan tradisi islam.
Mantranya pun kebanyakan diawali dengan basmalah kemudian dilanjutkan
dengan mantra jawa. Oleh kerena itu, saya menyebutnya Ilmu Gaib Aliran
Islam Kejawen. Tradisi islam-kejawen inilah yang lebih banyak mewarnai
keilmuan Silat Rohani. Aliran Islam Kejawen Ilmu Gaib Aliran Islam
Kejawen bersumber dari alkulturasi (penggabungan) budaya jawa dan
nilai-nilai agama islam.
Ciri khas aliran ini adalah doa-doa yang diawali basmalah dan
dilanjutkan kalimat bahasa jawa, kemudian diakhiri dengan dua kalimat
sahadad. Aliran Islam Kejawen tumbuh syubur di desa-desa yang kental dengan
kegiatan keagamaan (pesantren yang masih tradisional). Awal mula
aliran ini adalah budaya masyarakat jawa sebelum islam datang yang
memang menyukai kegiatan mistik dan melakukan ritual untuk mendapatkan
kemampuan Gaib.
Para pengembang ajaran islam di Pulau Jawa (Wali Songo) tidak menolak
tradisi jawa tersebut, melainkan digunakan sebagi sarana
dakwah. Para Wali menyempurnakan dengan tatacara lelaku yang
lebih islami, misalnya puasa, wirid mantra bahasa campuran arab-jawa
yang intinya adalah do’a kepada Allah.
Mungkin alasan mengapa tidak disusun mantra yang seluruhnya berbahasa
Arab adalah agar orang jawa tidak merasa asing dengan ajaran-ajaran
yang baru mereka kenal. Di Indonesia, khususnya orang jawa, pasti
mengenal Sunan Kali Jaga (Raden Said).
Beliau inilah yang paling banyak mewarnai paham islam-kejawen yang
dianut orang-orang jawa saat ini. Sunan Kali jaga menjadikan kesenian
dan budaya sebagai kendaraan dakwahnya. Salah satu kendaran Sunan Kali
Jaga dalam penyebaran ajarannya adalah melalu tembang / kidung.
Kidung-kidung yang diciptakannya mengandung ajaran ketuhanan dan tasawuf
yang sangat berharga.
Ajaran islam yang luwes dan menerima berbagai perbedaan. Bahkan Sunan
Kali Jaga juga menciptakan satu kidung “Rumeksa Ing Wengi” yang
menurut saya bisa disebut sebagai Ilmu Gaib atau Ilmu Supranatural,
karena ternyata orang yang mengamalkan kidung ini memiliki berbagai
kemampuan supranatural.
Konsep Aliran Islam Kejawen Setiap perilaku manusia akan menimbulkan
bekas pada jiwa maupun badan seseorang. Perilaku-perilaku tertentu yang
khas akan menimbulkan bekas yang sangat dasyat sehingga seseorang bisa
melakukan sesuatu yang melebihi kemampuan manusia biasa. Perilaku
tertentu ini disebut dengan tirakat, ritual, atau olah rohani.
Tirakat bisa diartikan sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan suatu ilmu. Penabungan Energi. Karena setiap perilaku akan
menimbulkan bekas pada seseorang maka ada suatu konsep yang khas dari
ilmu Gaib Aliran Islam Jawa yaitu Penabungan Energi. Jika badan fisik
anda memerlukan pengisian 3 kali sehari melalui makan agar anda tetap
bisa beraktivitas dengan baik, begitu juga untuk memperoleh kekuatan
supranatural, Anda perlu mengisi energi. Hanya saja dalam Ilmu Gaib
pengisian ernergi cukup dilakukan satu kali untuk seumur hidup.
Penabungan energi ini dapat dilakukan dengan cara bermacam-macam
tergantung jenis ilmu yang ingin dikuasai. Cara-cara penabungan energi
lazim disebut Tirakat. Tirakat. Aliran Islam Kejawen mengenal tirakat
(syarat mendapatkan ilmu) yang kadang dianggap kontroversial oleh
kalangan tertentu.
Tirakat tersebut bisa berupa bacaan doa. wirid tertentu, mantra,
pantangan, puasa atau penggabungan dari kelima unsur tersebut. Ada puasa
yang disebut patigeni (tidak makan, minum, tidur dan tidak boleh kena
cahaya), nglowong, ngebleng dan lain-lain. Biasanya beratnya tirakat
sesuai dengan tingkat kesaktian suatu ilmu. Seseorang harus banyak
melakukan kebajikan dan menjaga bersihnya hati ketika sedang melakukan
tirakat. Setiap Ilmu Gaib memiliki khodam. Khodam adalah mahluk
ghaib yang menjadi “roh” suatu ilmu. Khodam itu akan selalu mengikuti
pemilik ilmu. Khodam disebut juga Qorin, ialah mahluk ghaib yang tidak
berjenis kelamin artinya bukan pria dan bukan wanita, tapi juga bukan
banci. Dia memang diciptakan semacam itu oleh Allah dan dia juga tidak
berhasrat kepada manusia. Hal ini berbeda dengan Jin yang selain
berhasrat kepada kaum jin sendiri kadang juga ada yang “suka” pada
manusia. Macam-macam Ilmu Aliran Islam Kejawen Berikut adalah
klasifikasi ilmu gaib bedasarkan fungsinya menurut Erlangga. Mungkin
orang lain membuat klasifikasi yang berbeda dengan klasifikasi menurut
Erlangga. Hal tersebut bukan masalah karena memang tidak ada rumusan
baku tentang klasifikasi ilmu Gaib.
1. Ilmu Kanuragan atau Ilmu Kebal Ilmu kanuragan adalah ilmu yang
berfungsi untuk bela diri secara supranatural. Ilmu ini mencakup
kemampuan bertahan (kebal) terhadap serangan dan kemampuan untuk
menyerang dengan kekuatan yang luar biasa. Contohnya ilmu Asma’
Malaikat, Hizib Kekuatan Batin, Sahadad Pamungkas dll.
2. Ilmu Kawibaan dan Ilmu Pengasihan Inilah ilmu supranatural yang
fungsinya mempengaruhi kejiwaan dan perasaan orang lain. lmu Kewibaan
dimanfaatkan untuk menambah daya kepemimpinan dan menguatkan kata-kata
yang diucapkan. Orang yang menguasai Ilmu Kewibawaan dengan sempurna
akan disegani masyarakat dan tidak satupun orang yang mampu melawan
perintahnya apalagi berdebat. Bisa dikatakan bila Anda memiliki ilmu ini
Anda akan mudah mempengaruhi dan membuat orang lain nurut perintah
Anda tanpa berpikir panjang. Sedangkan Ilmu Pengasihan atau ilmu pelet
adalah ilmu yang berkaitan dengan maslah cinta, yakni membuat hati
seseorang yang Anda tuju menjadi simpati dan sayang. Ilmu ini banyak
dimanfaatkan pemuda untuk membuat pujaan hati jatuh cinta padanya. Ilmu
ini juga dapat dimanfaatkan untuk membuat lawan yang berhati keras
menjadi kawan yang mudah diajak berunding dan memulangkan orang yang
minggat.
3. Ilmu Trawangan dan Ngrogosukmo Jika Anda ingin tahu banyak hal dan
bisa melihat kemana-mana tanpa keluar rumah, maka kuasailah ilmu
trawangan. Ilmu trawangan berfungsi untuk menajamkan mata batin hingga
dapat menangkap isyarat yang halus, melihat jarak jauh, tembus pandang
dan lain-lain. Sedangkan Ilmu Ngrogosukmo adalah kelanjutan dari Ilmu
Trawagan. Dalam ilmu trawangan hanya mata batin saja yang berkeliaran
kemana-mana, sedangkan jika sudah menguasai ilmu ngrogosukmo seseorang
bisa melepaskan roh untuk melakukan perjalanan kemanapun dia mau. Baik
Ilmu Trawangan maupaun Ngrogosukmo adalah ilmu yang tergolong sulit
dipelajari karena membutuhkan keteguhan dan kebersihan hati. Biasanya
hanya dikuasi oleh orang yang sudah tua dan sudah tenang jiwanya.
4. Ilmu Khodam Seseorang disebut menguasai ilmu khodam bila orang
yang tersebut bisa berkomunikasi secara aktif dengan khodam yang
dimiliki. Khodam adalah makhluk pendamping yang selalu mengikuti
tuannya dan bersedia melakukan perintah-perintah tuannya. Khodam
sesungguhnya berbeda dengan Jin / Setan, meskipun sama-sama berbadan
ghaib. Khodam tidak bernafsu dan tidak berjenis kelamin.
5. Ilmu Permainan (Atraksi) Ada ilmu supranatural yang hanya bisa
digunakan untuk pertunjukan di panggung. Sepintas ilmu ini mirip dengan
ilmu kanuragan karena bisa memperlihatkan kekebalan tubuh terhadap
benda tajam, minyak panas dan air keras. Namun ilmu ini tidak bisa
digunakan untuk bertaruang pada keadaan sesungguhnya. Contoh yang
sering kita lihat adalah ilmunya para pemain Debus.
6. Ilmu Kesehatan Masuk dalam kelompok ini adalah ilmu gurah
(membersihkan saluran pernafasan), Ilmu-ilmu pengobatan, ilmu kuat seks,
dan ilmu-ilmu supranatural lain yang berhubungan dengan fungsi
bilologis tubuh manusia. Tiga Cara Penurunan Ilmu Ghaib Ada tiga hal
yang menyebebkan seseorang memiliki kemampuan supranatural. Yaitu:
1. Menjalankan Tirakat. Tirakat adalah bentuk olah rohani khas jawa
yang tujuannya untuk memperoleh energi supranatural atau tercapainya
suatu keinginan. Tirakat tersebut bisa berupa bacaan doa, mantra,
pantangan, puasa atau gabungan dari kelima unsur tersebut. Inilah yang
disebut belajar ilmu gaib sesungguhnya, karena berhasi atau tidaknya
murid menjalankan tirakat hingga menguasai ilmu, tergantung sepenuhnya
pada dirinya sendiri. Dalam hal ini guru hanya memberi bimbingan.
2. Pengisian. Seseorang yang tidak mau susah payah juga bisa
mempunyai kemampuan supranatural, yaitu dengan cara pengisian.
Pengisian adalah pemindahan energi supranatural dari Guru kepada Murid.
Dengan begitu murid langsung memiliki kemampuan sama seperti gurunya.
Pengisian (transfer ilmu) hanya bisa dilakukan oleh Guru yang sudah
mencapai tingkatan spiritual yang tinggi.
3. Warisan Keturunan. Seseorang bisa mewarisi ilmu kakek-buyutnya
yang tidak ia kenal atau ilmu orang yang tidak dikenal secara otomatis
tanpa belajar dan tanpa sepengetahuannya. Maka ada yang menyebutnya
“ilmu tiban” yang artinya datang tanpa disangka-sangka. Mitos Tentang
Efek Samping Beberapa orang masih menyakini bahwa pemilik Ilmu Gaib
akan mengalami kesulitan hidup dan mati, susah dapat rezeki, bisa sakit
jiwa (gila), menderita saat akan mati dll. Saya membantah
mentah-mentah argument tersebut. Bukankah masalah rizqi dan nasib
adalah Allah SWT yang menentukan. Memang ada banyak pemilik ilmu gaib
adalah orang yang tak punya uang alias miskin, tapi saya yakin itu
bukan disebabkan oleh ilmunya, melainkan karena dia malas bekerja dan
bodoh. Kebanyakan orang yang memiliki ilmu gaib menjadi sombong dan
malas bekerja, hanya mengharapkan orang datang meminta pertolongannya
lalu menyelipkan beberapa lembar rupiah ketika bersalaman. Jadi bukan
karena Ilmunya. Sebetulnya baik buruk efek Ilmu Gaib tergantung
pemiliknya. Bisa saja Allah menghukum dengan cara menyulitkan rezeki,
menyiksa saat datangnya ajal atau hukuman lain karena orang tersebut
sombong dan suka menindas orang lain dengan ilmunya, bukankah kita
selalu dalam kekuasaan Allah.
Langganan:
Postingan (Atom)